TAG - BLOGQ

KARBOHIDRAT

Karbohidrat merupakan salah satumakro nutrien dan menjadi
sumber energi utama pada manusia dan hewan darat. Pada ikan, tingkat
pemanfaatn karbohidrat dalam pakan umumnya rendah pada khususnya
hewan karnivora, karena pada ikan sumber energi utama adalah
protein. Ikan karnivora lebih sedikit mengkonsumsi karbohidrat
dibandingkan dengan omnivora dan herbivora. Selain itu ikan yang hidup
diperairan tropis dan air tawar biasanya lebih mampu memanfaatkan karbohidrat daripada
ikan yang hidup diperairan dingin dan air laut. Ikan laut biasanya lebih
menggunakan protein dan lemak sebagai sumber energi daripada karbohidrat, tetapi peranan
karbohidrat dalam pakan ikan sangat penting bagi kehidupan dan
pertumbuhan ikan. Berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan bahwa
ikan yang diberi pakan dengan kandungan protein tinggi tanpa
karbohidrat dapat menyebabkan penurunan laju pertumbuhan dan
retensi protein tubuh. Selain itu pakan yang mengandung karbohidrat
terlalu sedikit akan menyebabkan terjadinya tingkat katabolisme protein
dan lemak yang tinggi untuk mensuplai kebutuhan energi ikan
dan menyediakan metabolisme lanjutan (intermedier) untuk sintesis
senyawa biologi penting lainnya, sehingga pemanfaatan protein untuk
pertumbuhan berkurang. Oleh karena itu pada komposisi pakan
ikan harus ada keseimbangan antara karbohidrat, protein dan lemak,
dimana ketiga nutrien tersebut merupakan sumber energi bagi ikan
untuk tumbuh dan berkembang. Karbohidrat merupakan senyawa
organik yang tersusun dari atom karbon (C), hidrogen (H) dan
Oksigen (O) dalam suatu perbandingan tertentu. Karbohidrat
berdasarkan analisa proksimat terdiri dari serat kasar dan bahan ekstrak
tanpa nitrogen. Karbohidrat biasanya terdapat pada tumbuhan termasuk
pada gula sederhana, kanji, selulosa, karet dan jaringan yang
berhubungan dan mengandung unsur C,H,O dengan rasio antara
hidrogen dan oksigen 2:1 yang hampir serupa dengan H2O dan
kemudian dinamakan ”karbohidrat”. Formula umum karbohidrat adalah
Cn (H2O)2. Karbohidrat adalah sumber energi yang murah dan dapat menggantikan
protein yang mahal sebagai sumber energi. Selain itu karbohidrat
merupakan Protein sparing effect yang artinya karbohidrat dapat
digunakan sebagai sumber energi pengganti bagi protein dimana
dengan menggunakan karbohidrat dan lemak sebagai sumber bahan
baku maka hal ini dapat mengurangi harga pakan. Pemanfaatan
karbohidrat sebagai sumber energi dalam tubuh dapat juga dipengaruhi
oleh aktivitas enzim dan hormon. Enzim dan hormon ini penting untuk
proses metabolisme karbohidrat dalam tubuh seperti glikolisis, siklus
asam trikarboksilat, jalur pentosa fosfat, glukoneogenesis dan
glikogenesis. Selain itu dalam aplikasi pembuatan pakan
karbohidrat seperti kanji, zat tepung, agar-agar, alga, dan getah dapat
juga digunakan sebagai pengikat makanan (binder) untuk
meningkatkan kestabilan pakan dalam air pada pakan ikan dan
udang. Pemanfaatan Karbohidrat Pakan oleh Ikan Karbohidrat pakan umumnya
berbentuk senyawa polisakarida, disakarida dan monosakarida.
Karbohidrat tersebut berasal dari tumbuhan (zat tepung, serat,
sellulosa dan fruktosa) dan dari hewan (mangsa) berbentuk glikogen.
Ikan tidak memiliki kelenjar air liur (salivary gland) sehingga proses
pencernaan karbohidrat pada ikan dimulai dibagian lambung.
Pencernaan karbohidrat secara intensif terjadi disegmen usus yaitu
dengan adanya enzim amilase pankreatik. Pada segmen usus,
amilum (zat tepung) dan glikogen akan dihidrolisis oleh enzim amilase
menjadi maltosa dan dekstrin, Kemudian maltosa dan dekstrin ini
akan dihidrolisa oleh enzim laktase atau sukrose menghasilkan
galaktosa, glukosa dan fruktosa. Pada dinding usus, galaktosa dan
fruktosa akan diubah menjadi glukosa. Dalam bentuk glukosa itulah
karbohidrat dapat diserap oleh dinding sel (enterosit) lalu masuk
kedalam pembuluh darah. Ikan tidak memiliki enzim pencerna
karbohidrat yang memadai di dalam saluran pencernaannya, sehingga
nilai kecernaan karbohidrat pakan umumnya rendah. Aktivitas enzim
amilase dalam menghidrolisa pati pada ikan omnivora seperti ikan
tilapia dan ikan mas lebih tinggi daripada ikan karnivora seperti ikan
rainbowtrout dan yellowtail. Nilai kecernaan karbohidrat ini sangat
dipengaruhi oleh sumber dan kadar karbohidrat dalam pakan serta jenis
dan ukuran ikan. Nilai kecernaan beberapasumber karbohidrat oleh
beberapa ikan budidaya dapat dilihat pada Tabel 5.7 Karbohidrat yang
berstruktur kompleks memiliki nilai kecernaan yang rendah daripada
karbohidrat yang berstruktur sederhana. Perbedaan sumber pati
juga dapat menyebabkan perbedaan nilai kecernaan karbohidrat danbergantung juga pada rasio
amilosa/amilopektin. Dimana semakin tinggi rasio amilosa/
amilopektin maka kecernaan karbohidrat semakin tinggi. Beberapa
perlakuan yang biasa dilakukan pada saat membuat pakan ikan adalah
dengan melakukan pengukusan pati dimana dengan melakukan
pengukusan maka akan dapat meningkatkan nilai kecernaan dari
karbohidrat tersebut. Hal ini dikarenakan pengukusan dapat
menyebabkan sel-sel pati menjadi lunak dan pecah sehingga lebih
mudah dicerna.Karbohidrat berserat dalam wujud bahan kimia sangat sukar dicerna
oleh beberapa jenis ikan dan tidak membuat suatu kontribusi yang baik
kepada kebutuhan gizi ikan. Tingkatan kebutuhan serat kasar
dalam tubuh ikan diperlukan secara khas dan terbatas kurang dari 7%.
Ketersediaan berbagai formulasi karbohidrat pada komposisi nilai
yang gizi belum jelas, karbohidrat yang dapat dicerna (karbohidrat
dengan bobot molekul kecil dan panjang rantai lebih pendek sepertiglukosa). Pada ikan mas dan ikan air
tawar lainnya dapat memanfaatkan karbohidrat lebih efektif
dibandingkan dengan ikan air laut. Ikan air laut lebih efektif
menggunakan glukosa dan dekstrin sebagai sumber zat tepungnya.
Udang windu menggunakan zat tepung lebih baik dengan glukosa
dan dextrin. Kebutuhan optimum Karbohidrat Pakan Pertumbuhan ikan budidaya secara
maksimal dapat tercapai jika kondisi lingkungan pemeliharaan dan
makanan terjamin secara optimum. Fungsi utama karbohidrat sebagi
sumber energi di dalam pakan harus berada dalam kondisi yang seimbang
antara ketiga makro nutrien (protein, lemak dan karbohidrat). Pakan yang
mengandung karbohidrat terlalu tinggi dapt menyebabkan
menurunnya pertumbuhan ikan budidaya. Beberapa penelitian telah
menunjukkan pertumbuhan ikan dan tingkat efisiensi pakan yang rendah
bila kandungan karbohidrat dalam pakannya tinggi. Ikan sebagai organisme air kurang
mampu memanfaatkan karbohidrat sebagai sumber energi utama dalam
pakannya dibandingkan dengan hewan darat dan manusia, namun
dari hasil beberapa penelitian hewan air seperti ikan masih sangat
membutuhkan karbohidrat dalam komposisi pakannya. Pada ikan
rainbowtrout yang diberi pakan dengan kandungan protein tinggi,
terjadi laju glukoneogenesis yang tinggi, sedangkan yang diberi pakan
dengan kandungan protein rendah dan karbohidrat tinggi didapatkan
laju glukoneogenesis yang rendah (Cowey et al, 1977). Kebutuhan
karbohidrat untuk setiap jenis dan ukuran ikan juga dipengaruhi oleh
kandungan lemak dan protein pakan. Pakan yang mengandung
karbohidrat dan lemak yang tepat dapat mengurangi penggunaan
protein sebagai sumber energi yang dikenal dengan Protein Sparring
Effect. Terjadinya Protein Sparring Effect oleh karbohidrat dapat
menurunkan biaya produksi pakan dan mengurangi pengeluaran limbah
nitrogen ke lingkungan. Kebutuhan karbohidrat pakan bagi
pertumbuhan ikan budidaya bervariasi menurut spesies, sumber
karbohidrat dan kondisi lingkungannya (Tabel 5.8.). Pada
tabel tersebut jelas terlihat bahwa ikan karnivora umumnya mempunyai
kemampuan yang lebih rendah dalam memanfaatkan karbohidrat
pakan dibandingkan dengan ikan omnivora atau herbivora. Penyebab
rendahnya kemampuan ikan dalam memanfaatkan karbohidrat pakan
tersebut antara lain disebabkan oleh nilai kecernaan sumber karbohidrat,
aktivitas enzim karboksilase ikan, kemampuan penyerapan glukosa
serta kemampuan sel memanfaatkan glukosa dalam darah. Secara umum
kandungan karbohidrat pakan yang dapat dimanfaatkan secara optimal
oleh ikan karnivora berkisar antara 10 – 20%, ikan omnivora dapat
memanfaatkan karbohidrat pakan secara optimal pada tingkat 30 –
40% dalam pakannya.


PROTEIN, KARBOHIDRAT, asam nukleat, enzim, hormon,vitamin


Posted by royan
Sumber: Budidaya Ikan Jilid 2 oleh Gusrina
p:187

HALAMAN FACEBOOK